Biologi X BAB 10 (Ekosistem)

Ekosistem

Oleh : Julian Archie Tobias

Ekosistem adalah hubungan interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya.

Ilmu yang mempelajari ekosistem adalah ekologi.

Ekologi berasa dari bahasa Yunani yaitu oikos yang berarti rumah/tempat tinggal dan logos adalah ilmu pengetahuan.

Komponen Penyusun Ekosistem

Berdasarkan sifatnya :

-          Faktor biotik /makhluk hidup (tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme. dalam ekosistem tumbuhan àprodusen, Hewan àkonsumen, dan mikroorganisme àdekomposer (pengurai). Tingkatan organisme : individu, populasi (kumpulan individu sejenis), komunitas (kumpulan individu tidak sejenis) , ekosistem (kumpulan biotik dan abiotik), dan biosfer (bagian biotik dan abiotik di dalam bumi).

-          Faktor abiotik/makhluk tak hidup/unsur selain makhluk hidup (suhu, sinar matahari, air, tanah, ketinggian, angin, dan garis lintang).

1.       Suhu : adanya pembagian hewan yang hidup berdasarkan suhu sekitar.

2.       Sinar matahari : sinar matahari mempengaruhi suhu serta menjadi komponen utama dalam hidupnya tanaman.

3.       Air : dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme misal tumbuhan/hewan/manusia/mikroorganisme membutuhkan air untuk menjaga cairan tubuh/sebagai sarana pertumbuhan.

4.       Tanah : merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang berbeda menyebabkan organisme yang hidup di dalamnya juga berbeda.

5.       Ketinggian : ketinggian tempat menentukan jenis organisme yang hidup seperti pertanian tumbuh di dataran rendah dan perkebunan tumbuh di dataran tinggi.

6.       Angin : berberan menentukan kelembapan suatu daerah.

7.       Garis lintang : garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda pula.

Berdasarkan fungsinya :

a.       Produsen

Organisme bersifat autotrof (dapat membuat makanan sendiri).

Berfungsi merubah bahan anorganik menjadi organik dengan bantuan energi matahari dan energi kimia seperti tumbuhan hijau dan alga.

b.       Konsumen

Organisme bersifat heterotrof (tidak dapat membuat makanan sendiri).

Berfungsi memakan bahan organik dari organisme lain seperti manusia dan hewan yang memakan tumbuhan.

c.       Pengurai (dekomposer)

Organisme bersifat heterotrof (tidak dapat membuat makanan sendiri).

Berfungsi menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati (bahan organic kompleks) seperti bakteri dan jamur.

Dekomposer menyerap sebagian hasil penguraian dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana untuk digunakan kembali oleh produsen.

d.       Detritivor

Organisme bersifat heterotrof ( tidak dapat membuat makanan sendiri).

Berfungsi memakan serpihan organik padat (detritus) seperti cacing tanah, luing, dan sebagian anggota Echinodermata.

 

Aliran Energi Dan Daur Biogeokimia

Di dalam ekosistem terjadi aliran energi dan daur biogeokimia yang melibatkan faktor biotik dan abiotik.

1.       Aliran energi

Sinar matahari (sumber energi utama kehidupan)à Tumbuhan berklorofil (merubah zat anorganik menjadi organik karena proses fotosintesis dengan energi kimia)àHewan/manusia (pemakanan zat organik jadi).

a.       Rantai makanan (3 rantai pokok yaitu rantai pemangsa, rantai parasite, dan rantai saprofit)

-          Rantai pemangsa, konsumen 1 hewan pemangsa herbivorèkonsumen 2 hewan pemangsa karnivor pemakan konsumen 1è konsumen 3 atau 4 hewan pemangsa karnivor & herbivor.

-          Rantai parasit (menumpang pada makhluk hidup), hewan parasit pemakan organisme besar.

-          Rantai saprofit (menumpang pada sisa makhluk hidup)

b.       Tingkat trofik

c.       Piramida ekologi

-          Piramida jumlah

Jumlah tingkatan pertama paling banyak sedangkan jumlah tingkatan terakhir paling sedikit.

-          Piramida biomassa

-          Piramida energi

-          Jumlah energi tingkatan pertama paling besar sedangkan jumlah energi tingkatan terakhir paling sedikit.

2.       Daur biogeokimia

a.       Daur air didalam kehidupan mengalami 3 wujud zat yaitu gas, cair, dan padat yang berlangsung di atmosfer, litosfer, hidrosfer, dan biosfer.

Tahap daur air (H2O) :

-          Evaporasi (penguapan)

-          Transpirasi (penguapan tumbuhan)

-          Evapotranspirasi (penguapan + penguapan tumbuhan)

-          Kondensasi (pengawanan) : terbentuknya partikel es yang sangat halus karena semakin tinggi ketinggian terhadap daratan maka suhu akan semakin rendah.

-          Presipitasi (hujan)

-          Aliran air : air mengalir dari permukaan tinggi ke permukaan rendah

-          Infiltrasi : penyaringan air di dalam tanah

b.       Daur nitrogen (N2) banyak terdapat di atmosfer, yaitu sekitar 80% dari udara. Nitrogen bebas dapat diikat atau difiksasi terutama oleh bakteri dan biotik lainnya.

c.       Daur fosfor(P) : di alam forfor dapat dalam 2 bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah). Siklus dimulai dari fosfat anorganik dari tanah diserap oleh tumbuhan (fosfat organik), kemudian dari tumbuhan mati diuraikan oleh pengurai (fosfat anorganik), kemudian larut di dalam tanah (fosfat anorganik), dan terserap kembali ke dalam tanaman (fosfat organik).

d.       Daur karbon : di atmosfer terdapat kandungan karbon dioksida (CO2). Sumber co2 di udara berasal dari respirasi manusia dan hewan, erupsi gunung vulkanik, pembakaran batu bara, dan asap pabrik. Karbon dioksida di udara dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk fotosintesis dan menghasilkan o2 yang akan digunakan oleh manusia dan hewan untuk respirasi.

O2 masuk (Manusia) CO2 keluar à CO2 masuk (Tumbuhan) O2 keluar à O2 masuk (Manusia) CO2 keluar

e.       Daur sulfur : sulfur berasal dari batuan bumi yang dikeluarkan oleh letusan gunung berapi sehingga sulfur bisa berada di atmosfer. Selain itu, sulfur juga dapat terlepas dari batuan karena erosi (pengikisan) oleh angin dan air. Sulfur juga dapat digunakan oleh tumbuhan dan memasuki rantai makanan sebelum terlepas kembali ke tanah oleh aktivitas mikroorganisme.

Interaksi Antarkelompok Ekosistem

1.       Interaksi antarorganisme

a.       Netral : hubungan tidak saling mengganggu antar organisme dalam habitat yang sama seperti interaksi capung dan sapi.

b.       Predasi : hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator) seperti singa (konsumen 2 (karnivora)) dengan kijang (konsumen 1 (herbivora)) serta beruang (konsumen 2 (karnivora) dengan ikan salem (konsumen 1 (herbivora)).

c.       Parasitisme : hubungan menguntungkan 1 pihak dan merugikan 1 pihak lainnya seperti benalu dengan pohon inangnya.

d.       Komensalisme : hubungan menguntungkan 1 pihak dan tidak merugikan maupun menguntungkan lainnya.

e.       Mutualisme : hubungan saling menguntungkan 1 sama lainnya seperti bakteri rhizobium yang hidup pada bintil akar kacang-kacangan.

2.       Interaksi antarpopulasi : contoh interaksi antarpopulasi seperti alelopati/anabiosa (pertumbuhannya merugikan pertumbuhan populasi lain) seperti rumput teki menghalangi tumbuhnya rumput lain karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat toksik. Contoh interaksi lainnya seperti kompetisi interspesifik (bersaing) seperti persaingan antara populasi kambing dengan populasi sapi di padan grumput.

3.       Interaksi antarkomunitas :

4.       Interaksi komponen biotik dengan abiotik : interaksi mengakibatkan adanya aliran energi

 


Comments

Popular posts from this blog

Biologi XI BAB 1 (Struktur & Fungsi Sel)

Sekolah SMA Trinitas Bandung

PPKn (Hierarki Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia)

Kedudukan Warga negara & Penduduk Indonesia

Kualitas Udara di Kota Bandung Sudah Tidak Sehat